RAJAWALI COLD STORAGE 081936999998
Bisnis cold storage berperan penting sebagai penyedia fasilitas ruang penyimpanan dingin bagi produk yang membutuhkan penympanan pada suhu dingin tertentu untuk menjaga mutu produk tersebut. Bisnis ini merupakan pendukung utama dari berbagai sektor industri termasuk industri pengolahan makanan, industri perikanan, retail jaringan, restaurant chain store, importer daging dan sebagainya. Fasilitas cold storage milik perusahaan logistik pada umumnya selain digunakan sendiri juga sebagian disewakan kepada pihak lain.
Sejauh ini diperkirakan terdapat sekitar 40
perusahaan cold storage yang tersebar di Jakarta dan wilayah sekitarnya
meliputi Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Sementara itu, diantaranya
sebanyak 28 perusahaan memiliki total kapasitas sebesar 75.056 ton.
Permintaan terhadap fasilitas cold storage bisa
diperkirakan berdasarkan konsumsi produk (daging, buah-buahan, sayuran,
kentang beku, ikan, udang, dll) di wilayah Jakarta dan sekitarnya dan
frekuensi rata-rata penyimpanan produk. Konsumsi produk (daging,
buah-buahan, sayuran, kentang beku, ikan, udang, dll) di wilayah Jakarta
dan sekitarnya pada 2009 diperkirakan rata-rata 441.000 ton/bulan,
dimana diantaranya sekitar 25,8% atau sebesar 114.000 ton produk akan
membutuhkan fasilitas cold storage. Namun realisasinya, pemakaian cold
storage diperkirakan hanya mencapai 73.800 ton/bulan pada tahun 2009
termasuk daging sapi 9.600 ton, ikan segar/udang beku 25.600 ton,
buah-buahan 9.473 ton, sayuran 5.985 ton, kentang beku 2.364 ton dan
produk lainnya. Permintaan untuk layanan fasilitas cold storage adalah
berdasarkan pada asumsi penyimpanan rata-rata, yaitu diasumsikan bahwa
80% dari daging impor di Jakarta dan sekitarnya membutuhkan penyimpanan
cold storage selama 30 hari rata-rata sebelum daging mencapai konsumen
akhir. Berdasarkan asumsi bahwa, 9.600 ton dari total konsumsi 12.000
ton daging di Jakarta dan sekitarnya yang dimasukkan ke dalam cold
storage selama satu bulan.
Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan bisnis
retail jaringan di kota-kota besar termasuk Jakarta dan sekitarnya,
dalam beberapa tahun belakangan ini mendorong jasa penyimpanan barang
dalam cold storage meningkat. Sebagian besar retail jaringan tersebut
memiliki jumlah outlet yang cukup banyak tersebar di beberapa lokasi,
dengan demikian harus ada standarisasi stok barang di semua outlet. Hal
ini membutuhkan penanganan ketersediaan barang secara profesional dan
tepat waktu.
Namun demikian, beberapa retail jaringan hanya
memiliki ruang cold storage yang terbatas untuk menampung komoditas
dagangnya meliputi produk frozen food, minuman, ice cream, buah, daging,
ikan dan sebagainya. Dengan keterbatasan kapasitas cold storage milik
sendiri, maka beberapa retail jaringan berskala besar tersebut, kemudian
menyewa fasilitas ruang cold storage milik perusahaan logistik.
Pada umumnya lokasi perusahaan cold storage di
Jakarta dan sekitarnya berada di daerah yang memiliki infrastruktur dan
fasilitas transportasi yang cukup baik yaitu dekat dengan akses jalan
tol. Hal ini untuk mendukung kelancaran distribusi produk ke konsumen.
Penyebaran lokasi cold storage terutama di wilayah Jakarta Utara,
Jakarta Barat dan Bekasi.
Aspek Teknik
Deskripsi produk dan tipe cold storage yang dioperasikan di Indonesia
Cold storage merupakan ruangan yang dirancang
dengan kondisi suhu tertentu dan digunakan untuk menyimpan berbagai
macam produk dengan tujuan mempertahankan kesegaran dan kandungan
materialnya.
Menurut jenisnya ruang pendingin dibagi menjadi
empat yakni chilled room, freezer room, blast freezer, dan blast
chiller. Chilled room dan freezer room digunakan untuk menyimpan produk
sesuai dengan pengkondisian suhu yang diterima, sementara blast frezzer
dan blast chiller digunakan untuk mengkondisikan sebuah produk pada suhu
tertentu.
Chilled Room adalah ruang pendingin temperatur
rendah antara 1 ~ 7 deg C. Ruangan ini digunakan untuk menyimpan bahan
makanan fresh food, seperti sayur sayuran, buah buahan, dan menyimpan
bahan lainnya dengan daya tahan hingga 2 bulan.
Bisa di fungsikan untuk thawing room bagi
industri makanan dengan merubah suhu setting ke deg 10 C. Thawing Room
digunakan untuk meningkatkan temperatur daging, ayam dan ikan yang telah
membeku ke temperatur 7 sampai dengan 10 deg C, sebelum proses memasak.
Freezer Room temperatur ruangan umumnya antara
-15C ~ - 20C, untuk gudang penyimpanan ikan, daging, ayam, sosis,
susu, keju, kentang dan untuk semua jenis bahan makanan, dan bahan-bahan
lainya yang membutuhkan temperatur beku.
Blast Chiller digunakan untuk pendinginan cepat setelah proses memasak selesai dengan target temperatur 1C sampai dengan 4C.
Blast Freezer digunakan untuk pendinginan beku
secara cepat untuk makanan olahan maupun untuk daging, ikan maupun
udang. Target temperatur - 20C ~ - 25C.
Tujuan digunakan Blast Chiller dan blast freezer adalah:
1. Menghindari kontaminasi bakteri.
2. Mempertahankan cita rasa makanan tetap terjaga
3. Menghindari pengurangan kadar air
4. Mempertahankan kadar nutrisi tetap terjaga
Sementara itu, menurut kapasitas dan fungsinya, cold storage di Indonesia dibendakan menjadi dua yakni komersial dan industrial.
Cold storage komersial umumnya digunakan untuk
keperluan pemiliknya maupun disewakan dan tidak menjadi bagian
terintegrasi dan khusus dari sebuah aktivitas industri.
Contohnya adalah seperti penyimpanan produk
daging, ikan, buah dan sayur yang dimiliki supermarket dan hypermarket.
Kapasitas cold storage ukuran komersial di Indonesia umumnya di bawah
1000 ton.
Cold storage industrial umumnya berfungsi
sebagai rantai produksi sebuah produk atau menjadi aktivitas bisnis
khusus seperti penyewaan gudang pendingin maupun bisnis logistik.
Kapasitas cold storage industrial di Indonesia umumnya lebih dari 1000
ton.
Suplai cold storage di Indonesia
Pada umumnya Cold Storage digunakan untuk
menyimpan produk makanan segar berupa daging, ikan, buah, sayur serta
bahan baku makanan atau produk lain yang membutuhkan suhu dingin ataupun
pembekuan untuk menjaga kualitas produk tersebut.
Namun karena untuk membuat fasilitas cold
storage membutuhkan investasi yang tidak sedikit, maka banyak perusahaan
yang tidak memiliki sendiri fasilitas cold storage untuk
kebutuhannya.Untuk itu mereka banyak yang menyewa atau bekerja sama
dengan pemilik cold storage
Model bisnis pemain cold storage di Indonesia
Berdasarkan model bisnisnya perusahaan Cold
Storage di Jabodetabek (Jakarta dan sekitarnya) dapat dibedakan menjadi
tiga model bisnis sebagai berikut :
a. Cold Storage untuk dipakai sendiri (integrated)
b. Cold storage untuk disewakan sepenuhnya
Cold storage untuk dipakai sendiri yang terintegrasi
Pada model ini, suatu perusahaan membangun
fasilitas cold storage tersebut dengan tujuan hanya untuk dipakai
sendiri guna kepentingan perusahaan itu. Pada umumnya fasilitas cold
storage terintegrasi dengan kegiatan utama perusahaan dan menjadi
penunjang kegiatan operasionalnya.
Fungsi utama fasilitas cold storage disini
adalah digunakan untuk menyimpan produk baik untuk sementara waktu
maupun jangka waktu yang lebih lama untuk dijadikan stock. Sedangkan
kegiatan penyimpanan, distribusi atau pengiriman barang dilakukan oleh
perusahaan itu sendiri sesuai dengan kegiatan bisnis perusahaan
tersebut.
Model seperti ini terdapat pada perusahaan
yang bergerak dalam industri ice cream, eksporter ikan atau sea food
lainnya, importer daging, importer buah, sayur dan makanan segar lain
sebagainya.
Kadang-kadang cold storage ini disewakan juga
kepada pihak lain, namun space yang ditawarkan terbatas dan jenis produk
yang disimpan juga sesuai dengan produk utama yang disimpan didalam
cold storage tersebut.
Contoh cold storage yang terintegarasi misalnya
PT Samudra Dharma Fishing yang bergerak dibidang ekspor hasil perikanan
laut. PT Unilever yang memproduksi ice cream merk Wall’s
Cold storage untuk disewakan sebagai bidang usaha tersendiri
Dalam perkembangan usaha cold storage di
Indonesia khususnya di kawasan Jabodetabek, mulai ada perusahaan yang
membangun cold storage untuk disewakan kepada pihak lain.
Ada dua model bisnis cold storage jenis ini yaitu
- Perusahaan logistik dan distribusi dan
- Perusahaan penyewaan khusus cold storage
Perusahaan penyewaan Cold storage
Kebutuhan untuk menyewa cold storage mulai
muncul ketika beberapa perusahaan industri makanan maupun ritel yang
berskala besar hanya memiliki fasilitas cold storage dengan kapasitas
yang terbatas. Bahkan pada sejumlah perusahaan industri sama sekali
tidak memiliki fasilitas cold storage padahal barang hasil produksinya
atau bahan bakunya harus disimpan di dalam cold storage apabila harus
disimpan dahulu sebelum digunakan atau didistribusikan. Dengan demikian
perusahaan tersebut perlu menyewa fasilitas cold storage dari tempat
lain.
Perusahaan penyewaan fasilitas cold storage
kebanyakan awalnya dibangun untuk melayani pemakai utamanya saja tapi
kemudian berkembang menjadi perusahaan penyewaan cold storage yang
melayani berbagai jenis pelanggan. Umumnya perusahaan cold sorage
seperti ini mempunyai ukuran cold storage yang relatif kecil tapi
jumlahnya banyak.
Ada juga perusahaan cold storage yang berubah
fungsi. Semula cold storage tersebut digunakan sendiri untuk seperti
eksportir udang, namun ketika bisnis ekspor udang menurun perusahaan itu
merubah fungsi cold storagenya untuk disewakan.
Biaya yang dikenakan kepada penyewa biasanya
dihitung berdasarkan tarif sewa per m2 per bulan. Sedangkan seluruh
kegiatan mulai dari penyimpanan barang hingga pengiriman barang menjadi
tanggung jawab penyewa.
Sebagian besar produk yang disimpan di
fasilitas cold storage yang disewa dari pihak lain seperti produk
makanan olahan, frozen food, buah, sayur dan sebagainya.
Sedangkan penyewa pada umumnya merupakan
perusahaan produsen makanan olahan, importer frozen food, importer
daging, importer buah dan sebagainya.
Perusahaan logistik dan distribusi yang menyewakan Cold storage
Dalam perkembangannya mulai muncul perusahaan
cold storage yang dikelola lebih profesional oleh perusahaan logistik
atau perusahaan distribusi.
Pada model ini, suatu perusahaan jasa logistik
membangun fasilitas dry storage dan cold storage yang sepenuhnya untuk
disewakan. Kedua fasilitas tersebut menjadi jasa utama perusahaan yaitu
dalam hal menangani seluruh aspek chain management dalam pengelolaan
produk milik pelanggan yang menyewa fasilitas gudangnya.
Perusahaan logistik tersebut mengelola semua
urusan yang berkaitan dengan distribusi produk mulai dari pengambilan,
penyimpanan di gudang hingga pendistribusian barang sampai ke tujuan,
sesuai dengan permintaan pelanggan yang menyewa.
Hingga saat ini di Indonesia, masih sedikit
perusahaan jasa logistik yang memiliki fasilitas cold storage yang
sekaligus juga berperan sebagai distribution centre. Perusahaan jasa
logistik besar yang juga berperan sebagai distribution centre adalah PT.
YCH, PT Sukanda Djaya dan PT Wira Logistic. Perusahaan logistik yang
besar yaitu group DHL juga kini mulai memberikan pelayanan untuk cold
storage dengan rencana mereka membangun fasilitas cold storage.
Disamping itu ada juga perusahaan jasa logistik
yang hanya menyewakan ruang cold storagenya saja, sedangkan seluruh
pengoperasian penyimpanan dan pendistribusian barang ditangani sendiri
oleh si penyewa.
Perusahaan logistik yang memiliki cold storage
banyakj yang awalnya dibangun oleh perusahaan induknya menjadi
perusahaan distribusi bagi produk dari rusahaan induknya tersebut.
Perusahaan distribusi yang memiliki cold storage yang luas kemudian
melayani juga distribusi pelanggan lain yang juga memerlukan cold
storage.
Kondisi seperti ini misalnya dialami oleh PT.
Sukanda Djaya (SD) dan PT Wira Logistics. Cold storage milik PT Sukanda
Djaya pada awalnya dibangun untuk menyimpan stock ice cream hasil
produksi induk perusahaannya yaitu PT Diamond Ice Cream. Tetapi ruang
cold storage yang dipakai masih berlebih, sehingga PT. SD menyewakan
sisa ruang cold storage miliknya kepada pihak lain.
Saat ini beberapa restaurant chainstore besar
seperti Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut dan A & W menyewa ruang
cold storage di PT. SD. Adapun produk yang disimpan terdiri dari produk
makanan olahan seperti ice cream, kentang dan daging ayam beku. Kini PT
Sukanda Djaya menjadi perusahaan pemilik cold storage terbesar yang
memiliki beberapa cold storage di Indonesia.
Cold storage PT Wira Logistics didirikan untuk
menunjang kegiatan perusahaan induknya yaitu PT Wicaksana yang bergerak
sebagai perusahaan distribusi dan wholesaler berbagai produk konsumsi
termasuk makanan dan minuman. Sebagai perusahaan logistics PT Wira
Logistics tidak hanya melayani grupnya sendiri tapi juga melayani
customer lauinnya yang membutuhkan jasa cold stoage dan jasa logistyics
lainnya.
Jumlah cold storage dan kapasitas produksinya
Perusahaan cold storage di Indonesia umumnya
bermula dari perusahaan eksportir hasil perikanan. Bisnis ini berkembang
pesat pada tahun 1990’an namun kemudian mengalami penurunan.
Menurut Asosiasi Cold Storage Indonesia (APCI)
yang mengurusi perusahaan perikanan dan eksportir ikan/udang, sejak 2004
sekitar 50% dari seluruh perusahaan cold storage yang tercatat sekitar
94 perusahaan di Indonesia termasuk di Jakarta dan sekitarnya terpaksa
harus berhenti beroperasi. Sebagian besar dari perusahaan cold storage
tersebut merupakan perusahaan perikanan & eksporter ikan dan udang.
Hal ini akibat terus melemahnya daya saing udang produk lokal di pasar
ekspor, karena beberapa negara produsen udang lainnya seperti Thailand
dan China semakin kuat menuasai pasar ekspor.
Seperti diketahui, kebanyakan udang lokal yang
ditampung di cold storage memiliki kualitas yang lebih rendah
dibandingkan negara eksportir lain. Demikian juga dari sisi harga, udang
nasional tidak mampu bersaing dengan negara lain. Hal ini disebabkan
oleh faktor harga pakan yang melambung tinggi dan sangat berpengaruh
terhadap harga udang.
Sejak 2004 banyak perusahaan perikanan di
Jakarta yang kemudian pindah ke Surabaya, Jawa Timur, sebab disana
mereka lebih terintegrasi dengan sumber ikan dan udang. Itu sebabnya
kantor APCI juga melakukan relokasi ke Surabaya, Jawa Timur, sebab di
Jawa Timur lebih banyak perusahaan perikanan yang masih beroperasi yaitu
tercatat sekitar 30-40 perusahaan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir peluang
industri perikanan di Jakarta mulai bangkit kembali terutama setelah
beberapa negara pesaing seperti Cina dikenai pembatasan oleh Amerika
serikat dalam mengekspor udang ke negara tersebut. Hal ini terlihat dari
beberapa perusahan cold storage milik perusahaan perikanan diantaranya
PT. AGB Tuna yang belokasi di Muara Angke selalu penuh menampung produk
ikan/udang yang akan dipasarkan untuk pasar ekspor maupun untuk pasar
lokal. Sehingga perusahaan yang selama ini menyewakan sepenuhnya
kapasitas cold storagenya kembali akan menggunakan fasilitas tersebut
untuk kepentingannya semenjak perusahaan tersebut kembali bergerak
dibidang ekspor udang yang sebelumnya terhenti.
Disamping itu Jakarta sebagai ibukota negara
Indonesia sangat strategis, karena menjadi urat nadi perekonomian
nasional dan roda bisnis. Berbagai kegiatan impor dan distribusi
berbagai barang berpusat di Jakarta. Demikian juga berkembang retailer
modern skala besar di kawasan Jakarta dan sekitarnya yang memerlukan
fasilitas cold storage
Menurut data yang tercatat pada Asosiasi Rantai
Pendingin Indonesia (ARPI) perusahaan cold storage berjumlah sekitar 92
perusahaan di seluruh Indonesia pada 2004.
Sementara itu, berdasarkan hasil field research
oleh Data Consult, di Jakarta dan wilayah sekitarnya meliputi Bogor,
Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) perusahaan cold storage mencapai sekitar
40 perusahaan. Diantaranya terdapat 26 pemain yang mempunyai kapasitas
cukup besar dengan total kapasitas sekitar 75.056 ton.
Sejumlah pemain tersebut terdiri dari berbagai
bidang usaha yaitu perusahaan cold storage, industri pengolahan
makanan/importer daging termasuk rumah pemotongan hewan, industri
perikanan dan udang, industri ice cream, importer buah dan retail
jaringan.
Dari jumlah tersebut 11 perusahaan diantaranya
secara khusus bergerak dalam bisnis cold storage yang menyewakan
seluruh atau sebagian fasilitas cold storagenya dengan total kapasitas
cold storage sebesar 62.285 ton, sedangkan total luas cold storage
sebesar 41.376 sq.m.
Dari 11 perusahaan cold storage tersebut, yang
memiliki kapasitas terbesar adalah PT. Sukanda Jaya yang mencapai 45.000
ton, kemudian menyusul PT. Bonecom Servistama Compindo (Bosco) yang
memiliki kapasitas 6.000 ton. Selanjutnya adalah PT. Wirontono Cold
Storage & Industry yang memiliki kapasitas 3.840 ton.
Penyebaran cold storage di Jabodetabek dan wilayah-wilayah sekitarnya
Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia
memiliki posisi yang sangat strategis, karena menjadi urat nadi
perekonomian nasional dan roda bisnis. Berbagai kegiatan impor dan
distribusi berbagai barang berpusat di Jakarta. Demikian juga berkembang
retailer modern skala besar di kawasan Jakarta dan sekitarnya yang
memerlukan fasilitas cold storage
Secara umum, Jakarta terbagi menjadi 4 region
yang terdiri dari wilayah Utara, wilayah Timur, wilayah Selatan dan
wilayah Barat. Bisnis cold storage di Jakarta dan sekitarnya merupakan
pendukung utama dari industri pengolahan makanan, industri perikanan,
retail jaringan, restaurant chain store, importer daging dan sebagainya.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, sejalan
dengan pesatnya pertumbuhan bisnis retail jaringan di kota-kota besar
termasuk Jakarta dan sekitarnya, mendorong kebutuhan jasa penyimpanan
barang dalam cold storage meningkat. Sebagian besar retail jaringan
tersebut memiliki jumlah outlet yang cukup banyak yang tersebar di
beberapa lokasi. Hal ini membutuhkan penanganan ketersediaan barang
secara profesional dan tepat waktu dan volumenya.
Beberapa perusahaan retail jaringan hanya
memiliki ruang cold storage yang terbatas untuk menampung produk frozen
food, buah, daging, ikan dan sebagainya. Dengan keterbatasan cold
storage milik sendiri, maka perusahaan retail jaringan berskala besar
tersebut kemudian menyewa fasilitas ruang cold storage milik perusahaan
logistik.
Sementara itu, penyebaran lokasi bisnis cold
storage di Jakarta dan sekitarnya pada umumnya berada di daerah yang
memiliki infrastruktur dan fasilitas transportasi yang cukup baik yaitu
dekat dengan akses jalan tol.
Saat ini lokasi perusahaan cold storage
terutama yang digunakan untuk menyimpan frozen food, daging, ikan, buah
dan sayur, lebih banyak tersebar di wilayah Utara yaitu meliputi Ancol,
Sunter, Muara Baru, Muara Karang dan Pademangan. Di wilayah Utara ini
tercatat sekitar 7 perusahaan cold storage.
Lokasi di Utara ini cukup ideal sebab dekat
dengan pelabuhan Tanjung Priok, sehingga memudahkan kegiatan pengiriman
maupun bongkar muat barang produk lokal maupun impor.
Selain itu, di wilayah Utara ini terdapat akses
tol Cawang – Tanjung Priok serta Tanjung Priok – Pluit, sehingga
perusahaan cold storage di wilayah ini memiliki akses transportasi yang
sangat mudah.
Sementara di wilayah barat misalnya di Muara
Angke, dekat dengan pusat pelelangan ikan, pasar tempat berjualan ikan
segar dan pemukiman nelayan. Sehingga interaksi dengan pedagang dan
eksportir ikan cukup mudah. Lokasi di Muara Angke juga strategis karena
dekat akses tol Pluit untuk masuk ke dalam kota dan terdapat juga tol
menuju airport Sukarno Hatta Cengkareng.
Sedangkan gudang cold storage yang menjadi
bagian dari perusahaan logistik tersebar di wilayahTimur terutama di
Cibitung. Disana terdapat tiga perusahaan jasa logistik terbesar di
Indonesia. Selain itu, di wilayah ini juga terdapat gudang cold storage
milik dari retail jaringan yaitu Superindo.
Kawasan industri Cibitung dilengkapi dengan
akses transportasi yang cukup baik serta lokasi industri dengan layout
yang tertata baik. Di kawasan industri MM2100 Cibitung terdapat dua
perusahaan logistic PT. Wira Logistik dan PT. Sukanda Jaya. Sedangkan
lokasi PT. YCH berada di Cibitung tetapi berada di luar kawasan
industri.
Ketiga perusahaan logistik tersebut memilih
lokasi di Cibitung, sebab sebagai perusahaan logistik besar membutuhkan
areal yang sangat luas untuk fasilitas kantor, gudang, parkir serta
dekat dengan akses tol. Akses menuju dan dari Cibitung ke pusat kota
Jakarta cukup mudah, karena sudah ada ruas tol Jakarta – Cikampek.
Perusahaan cold storage yang berlokasi di
wilayah utara diantaranya adalah PT. Bosco, PT. Wirontono Cold Storage
& Industry, PT. Pluit Cold Storage dan lain-lain.
Di wilayah barat, misalnya ada PT. AGB Tuna yang menyewakan fasilitas cold storage untuk produk perikanan dan udang.
Di wilayah timur tersebar di Cibitung, disana
terdapat tiga perusahaan jasa logistik terbesar di Indonesia yaitu YCH,
PT. Wira Logistik dan PT. Sukanda Jaya Lokasi gudang dry dan cold
storage milik YCH berada di Cibitung luar kawasan industri. Semenatara
PT. Wiratama Logistik berada di Kawasan Industri MM 2100 berdekatan
dengan PT. Sukanda Jaya.
Kedua perusahaan logistik tersebut memilih
lokasi di Cibitung, sebab sebagai perusahaan logistik besar membutuhkan
areal yang sangat luas untuk fasilitas kantor, gudang, parkir dan
fasilitas lainnya.
Pemain utama
PT. Sukanda Djaya
PT Sukanda Djaya (SD) is one of the largest
refrigerated food distribution companies in Indonesia. It is the only
refrigerated food distribution company that operates on a national
level. The company was formed in 1978 and is wholly owned by PT Diamond
Cold Storage (DCS), the largest ice cream producer in Indonesia.
Selain disimpan di cold storage miliknya
sendiri, sebagian besar produk ice cream produksi PT. Diamond Cold
Storage disimpan di gudang cold storage milik SD. Semua produk yang
dikeluarkan DCS selanjutnya didistribusikan oleh SD.
Disamping itu, SD juga menyewakan cold storage
kepada pihak lain. Saat ini pelanggan SD terdiri dari beberapa
restaurant chainstore besar di Jabodetabek. Restaurant chainstore besar
seperti Pizza Hut, Mc Donald, Sizzler dan A & W menyewa cold storage
milik SD untuk menyimpan produk beku yang terdiri dari daging, ayam,
kentang dan bumbu-bumbu untuk kebutuhan restaurant. SD menangani seluruh
distribusi barang ke seluruh outlet restaurant chainstore yang menjadi
pelanggannya untuk wilayah Jawa.
Gudang SD berlokasi di Cibitung, saat ini
merupakan salah satu gudang cold storage terbesar di Indonesia. SD
memiliki gudang seluas 14.000 sq.m dengan kapasitas cold storage sebesar
45.000 ton. Saat ini armada truk yang dimiliki berjumlah 100 unit.
Sedangkan untuk kegiatan handling di gudang mengoperasikan forklift
sebanyak 10 unit.
